PREPLANING PENYULUHAN
MOTIVASI BERORGANISASI
A.
LATAR BELAKANG
Didalam lingkungan
komunitas masyarakat, kelompok dan individu di perlukan suatu perkumpulan untuk
bisa saling mendapatkan informasi maupun
bertukar pikiran . salah satunya dengan mengikuti kegiatan ber organisasi yang
bisa meningkatkan ilmu dan juga
bersosialisasi dengan menciptakan pribadi yang disiplin.
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih menurut chester I. Bernard.
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih menurut chester I. Bernard.
Secara sederhana, organisasi dapat
dinyatakan sebagai perpaduan dari beberapa rangkaian kerja sama untuk mencapai
tujuan, oleh karena itu organisasi yang baik adalah organisasi yang dapat
menciptakan sistem kerja sama dalam pencapaian tujuan. Namun dalam
mengembangkan kemampuan sikap mental dalam berorganisasi, harus memiliki
potensi serta motivasi yang kuat. Dalam proses berorganisasi
dibutuhkan sumber daya manusia dengan tekad yang keras dalam
meningkatkan motivasinya agar bisa melakukan dan memberikan yang terbaik distruktur
organisasi yang dijalaninya.
Dengan latar belakang itulah pokja Remaja merasa perlu mengadakan penyuluhan tentang motivasi berorganisasi terhadap remaja di Desa Gogodalem Kecamatan Bringin Kab. Semarang
- TUJUAN
1.
Tujuan umum
Remaja mempunyai semangat untuk berorganisai dengan baik.
2.
Tujuan
khusus
a.
remaja
mengerti tentang motivasi
berorganisasi
b.
remaja
mengetahui arti dan keuntungan
berorganisasi
c.
remaja
mengutahui sikap yang baik dalam
berorganisasi
- SASARAN
Sasaran adalah remaja di Desa Gogodalem Kecamatan Bringin Kab. Semarang
- STRATEGI PELAKSANAN
a. Metode :
Penyuluhan dan diskusi interaktif
b. Media :
leaflet dan powerpoint
c. Waktu :
30 menit
d. Tempat :
Rumah Bapak H. Pardi Dusun Gotim
e. Strategi pelaksanan :
a. Persiapan
1) Diskusi persiapan acara
2) Koordinasi dengan ketua remaja dusun Gogodalem Timur
3) Persiapan sarana dan prasarana
4) Persiapan materi
b.
Pelaksanaan
Susunan acara
a. Salam perkenalan mahasiswa
b. Penyampaian materi
c. Diskusi interaktif
- KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Telah terkoordinasi antara pokja dan ketua
remaja
b. Susuna acara telah matang.
c. Ketersediaan alat yang menunjang
d. Materi penyuluhan tersedia
2.
Evaluasi proses
a. Semua remaja Dusun Gogodalem Timur
b. Pokja remaja dan remaja hadir
c. Semua remaja antusias dan berespon secara
aktif
3.
Evaluasi hasil
Para
remaja menyepakati untuk lebih
semangat dalam berorganisasi
SATUAN ACARA PENGAJARAN
Pokok
Bahasan : Pentingnya Motivasi Berorganisasi
Sub
Pokok Bahasan : Motivasi Berorganisasi
Waktu :
Tanggal 16 Februari
2013
Tempat
:
Rumah Bapak H. Pardi Dusun Gotim
A.
TUJUAN
1.
Tujuan
Instruksional Umum
Remaja mempunyai semangat untuk berorganisai dengan baik.
2.
Tujuan
Instruksional Khusus
a. Remaja mengerti tentang motivasi berorganisasi
b. Remaja mengetahui arti dan keuntungan berorganisasi
c. Remaja mengutahui sikap yang baik dalam berorganisasi
B.
METODE PELAKSANAAN
1.
Ceramah
2.
Tanya
jawab dan diskusi
3.
kegiatan
penyuluhan
C. KEGIATAN
BELAJAR MENGAJAR
No
|
Tahapan
|
Waktu
|
Kegiatan
|
Media
|
1
2
3.
|
Pembukaan
Pelaksanaan
Penutup
|
10 menit
20 menit
10 menit
|
Perkenalan
Penyampaian materi
Motivasi Berorganisasi
Penyampaian materi
Definisi Motivasi
Keuntungan dan kerugian Berorganisasi
Memberikan kesempatan kepada remaja untuk
menanyakan materi yang dijelaskan
Mengklarifikasi kembali materi
|
Leaflet
Power Point
Pengeras suara
|
- METODE
Metode yang digunakan adalah ceramah
disusul dengan diskusi tanya jawab seputar materi
- EVALUASI
a.
Standar
persiapan
Persiapan alat LCD, pengeras suara dan
laptop. Materi disiapkan oleh Pokja remaja
b.
Standar
Proses
Proses
penyuluhan dilaksanakan dengan ceramah terlebih dahulu, Komunikasi dua arah
dilanjutkan dengan diskusi tanya jawab. Remaja diminta memberikan tanggapan tentang
materi yang telah diberikan.
c.
Standar
Hasil
Remaja
merespon terhadap materi yang telah diberikan. Remaja mengerti tentang motivasi berorganisasi, dan remaja mempunyai komitmen untuk lebih semangat dalam berorganisasi.
- DAFTAR PUSTAKA
Sahaja, Lentera. Panduan Konseling Seksualitas Remaja,
PKBI. Yogyakarta, 2000
MATERI
MOTIVASI BERORGANISASI
Motivasi
diartikan sebagai
suatu dorongan yang timbul dari diri seseorang untuk melakukan sesuatu dalam
mencapai tujuan. Dorongan tersebut dapat timbul pada seseorang, baik atas
pengaruh atau rangsangan dari luar maupun rangsangan dari dalam. Sehingga bila
melakukan sesuatu hal, aka nada tanggung jawab yang terbentuk pada diri
seseorang tersebut.
Dengan
demikian, jika seseorang tidak memiliki suatu motivasi dalam melakukan
pekerjaan akan sangat tidak berpengaruh pada apa yang akan dilakukanya, karena
dari diri orang tersebut tidak mempunyai dorongan. apabila seseorang
sudah mempunyai motivasi yang kuat dalam menjalankan struktur organisasinya,
akan mendapatkan hasil yang maksimal dari pekerjaannya tersebut.Motivasi
sebagai proses psikologis timbul diakibatkan oleh faktor di dalam diri
seseorang itu sendiri yang disebut intrinsik atau faktor di luar diri yang
disebut faktor extrinsik.
Struktur organisasi
pada hakekatnya merupakan
penegasan akan susunan kerangka yang menunjukkan saling hubungan atau tata
kerja antara bagian-bagian atau sub bagian yang ada dalam suatu unit kerja,
sehingga setiap bagian atau sub bagian mengetahui secara jelas apa yang menjadi
bidang tugas, kewenangan dan tanggung jawabnya. Demikian pula kepada siapa
bagian mempertanggung jawabkan aktivitas yang dilakukannya. Tata hubungan kerja
sama ini biasanya dibuat dalam bentuk bagan.
Organisasi
a. Menurut
Stoner
Organisasi adalah suatu pola
hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer
mengejar tujuan bersama.
b. Menurut
James D. Mooey
Organisasi adalah bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Organisasi adalah
sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu
kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Struktur Organisasi
adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada
suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk
mencapai tujuan.
1. . Struktur
Organisasi
Struktur
Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang
satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi
dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang
siapa melapor kepada siapa.
2. . Motivasi
Motivasi
adalah proses
pemberian motif (penggerak) kepada karyawan/pegawai untuk dapat bekerja
sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi secara efisien dan efektif
tercapai. Dengan memberikan motivasi tidak berarti dapat menggantikan kedudukan
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengendalian, tetapi saling
mengisi. Oleh Wahjosumidjo (1987:174) menjelaskan bahwa motivasi
merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan interaksi antara
sikap, kebutuhan, persepsi dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang.
Beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi motivasi oraganisasi :
I. Tujuan
I. Tujuan
Visi,
misi dan tujuan yang jelas akan membantu suatu organisasi dalam bekerjasama.
Namun hal tersebut belum cukup jika visi., misi dan tujuan yang ditetapkan
tidak sejalan dengan kebutuhan dan tujuan para anggota.
II. Tantangan
Manusia
dikarunia mekanisme pertahanan diri yang di sebut “fight atau flight syndrome”.
Ketika dihadapkan pada suatu tantangan, secara naluri manusia akan melakukan
suatu tindakan untuk menghadapi tantangan tersebut (fight) atau menghindar
(flight). Dalam banyak kasus tantangan yang ada merupakan suatu rangsangan
untuk mencapai kesuksesan. Dengan kata lain tantangan tersebut justru merupakan
motivator.
Namun
demikian tidak semua pekerjaan selalu menghadirkan tantangan. Sebuah organisasi
tidak selamanya akan menghadapi suatu tantangan. Pertanyaannya adalah bagaimana
caranya memberikan suatu tugas atau pekerjaan yang menantang dalam interval.
Salah satu criteria yang dapat dipakai sebagai acuan apakah suatu tugas
memiliki tantangan adalah tingkat kesulitan dari tugas tersebut. Jika terlalu
sulit, mungkin dapat dianggap sebagai hal yang mustahil dilaksanakan, maka team
bisa saja menyerah sebelum mulai mengerjakannya. Sebaliknya, jika terlalu mudah
maka team juga akan malas untuk mengerjakannya karena dianggap tidak akan
menimbulkan kebanggaan bagi yang melakukannya.
III. Keakraban
Team
yang sukses biasanya ditandai dengan sikap akraban satu sama lain, setia kawan,
dan merasa senasib sepenanggungan. Para anggota team saling menyukai dan
berusaha keras untuk mengembangankan dan memelihara hubungan interpersonal.
Hubungan interpersonal menjadi sangat penting karena hal ini akan merupakan
dasar terciptanya keterbukaan dan komunikasi langsung serta dukungan antara
sesama anggota organisasi.
IV. Tanggungjawab
Secara
umum, setiap orang akan terstimulasi ketika diberi suatu tanggungjawab.
Tanggungjawab mengimplikasikan adanya suatu otoritas untuk membuat perubahan
atau mengambil suatu keputusan. Suatu organisasi yang diberi tanggungjawab dan
otoritas yang proporsional cenderung akan memiliki motivasi kerjasama yang
tinggi.
V. Budaya
Setiap
orang akan melakukan banyak cara untuk dapat mengembangkan diri, mempelajari
konsep dan ketrampilan baru, serta melangkah menuju kehidupan yang lebih baik.
Jika dalam sebuah organisasi setiap anggota merasa bahwa organisasi tersebut
dapat memberikan peluang bagi mereka untuk melakukan hal-hal tersebut di atas
maka akan tercipta motivasi dan komitment yang tinggi. Hal ini penting
mengingat bahwa perkembangan pribadi memberikan nilai tambah bagi individu
dalam meningkatkan harga diri. Kebiasaan-kebiasaan seseorang didalam organisasi
pun dapat mempengaruhi kelakuan seseorang untuk mendapatkan motivasi.
Norma-norma yang baik ada didalam organisasi juga bisa mempengaruhi seseorang
untuk lebih baik dan lebih maju.
VI. Kepemimpinan
Tidak
dapat dipungkiri bahwa leadership merupakan faktor yang berperan penting dalam
mendapatkan komitment dari anggota suatu organisasi. Leader berperan dalam
menciptakan kondisi yang kondusif bagi team-nya untuk bekerja dengan tenang dan
harmonis.
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENYULUHAN
TENTANG MOTIVASI BERORGANISASI
DI DUSUN GOGODALEM TIMUR DESA GOGODALEM
KECAMATAN BRINGIN, KABUPATEN SEMARANG
Hari/tanggal
: Sabtu, 16 Februari 2013
Waktu :
19.00 wib
Tempat : Rumah Bapak H. Pardi
Tempat : Rumah Bapak H. Pardi
Acara : Penyuluhan tentang Motivasi Berorganisasi
A.
PELAKSANAAN
1. Pembukaan
Mengucap salam, menyampaikan
maksud tujuan serta memperkenalkan diri.
2. Penyampai materi
1. M. David Nugroho
2. Isna Mustati’ah
3. Penutup
Acara ditutup dengan salam
B.
EVALUASI
1.
Evaluasi Struktur
a.
Sudah
terbentuk pre planning pendidikan/penyuluhan
tentang motivasi berorganisasi
b.
Tempat
dan alat sudah disiapkan, power point, leaflet.
2.
Evaluasi proses
c.
Pada
saat melakukan pendidikan/penyuluhan tentang
motivasi berorganisasi
, diharapkan para peserta atau
remaja dapat menyimak dengan baik serta aktif bertanya tentang materi yang
diberikan.
C.
EVALUASI HASIL
Setelah melakukan pendidikan/penyuluhan tentnag motivasi berorganisasi, diharapkan para remaja atau peserta dapat menerti dan mampu
menjawab semua pertanyaan evaluasi dari penyuluh.
D.
LAMPIRAN
Daftar Hadir (Terlampir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar