PRE PLANNING
PENYULUHAN TENTANG SEX EDUCATION
DIKALANGAN REMAJA
A. LATAR BELAKANG
Pada masa remaja terjadi perubahan dan pertumbuhan
yang cepat. Pengaruh hormonal dapat menjadi penyebab ketidakstabilan emosi pada
remaja. Tekanan dari teman sebaya menjadi lebih penting daru perhatian orang
tua. Banyak orang tua dan remaja dapat melalui masa-masa sulit ini dengan cinta
dan perhatian.
Pada remaja yang mengalami atau meras kurangnya
dukungan emosional akan menimbulkan masalah-masalah emosional yang temporer atau
permanen. Untuk mengkompensasi mereka mungkin mencoba-coba atau penyalahgunaan
berbagai zat yang dapat menimbulkan resiko. Disamping itu selam masa remaja
terjadi perubahan komplek baik fisik, emosional, kognitif dan sosial. Cepatnya
perkembangan menyebabkan berbagai stress yang menimnulkan masalah dan berdampak
bagi kesehatan remaja.
Seks mempunyai arti jenis kelamin sesuatu yang dapat
dilihat dan ditunjuk. Jenis kelamin ini memberi kita pengertian tentang suatu
sifat atau ciri yang membedakan laki-laki dan perempuan secara biologis.
Sedangkan seksualitas menyangkut dimensi biologis, psikologis, sosial dan
kultural.
Dilihat dari dimensi biologis seksualitas berkaitan
dengan organ reproduksi termasuk bagaimana menjaga kesehatan organ reproduksi
menggunakannya secara bertanggung jawab sebagai alat untuk memperbanyak
keturunan dan dalam mengekspresikan dorongan seksual. Dari dimensi psikologis
seksualitas berhubungan erat dengan identitas peran, perasaan seksualitas
sendiri dan bagaimana menjalankan fungsi sebagai mahkluk seksual. Dimensi sosial berkaitan
dengan bagaimana seksualitas muncul dalam relasi.
Perilaku seks adalah segala bentuk aktivitas yang
muncul berkaitan dengan dorongan seks, dengan atau tanpa melibatkan orang lain
(pasangan) berpegangan tangan berpelukan, berciuman, saling mengesekkan alat
kelamin (petting) higga berhubungan sek merupakan perilaku seks dengan
melibatkan pasangan perilaku seks yang muncul tanpa melibatkan pasangan adalah
masturbasi/onani
B. TUJUAN
1.
Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang sex education semua remaja
desa Gogodalem dapat memahami tentang masalah sex education pada remaja.
2.
Tujuan khusus
Setelah selesai mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan di wilayah desa
Gogodalem diharapkan remaja mampu :
·
Menjelaskan pengertian & jenis sex education
·
Mampu memahami pentingnya pengetahuan tentang
sex education
·
Mampu menjelaskan kembali tentang sex education
C. SASARAN
Semua remaja desa Gogodalem
kecamatan Bringin
D. MEDIA
Leaflet
E. METODE
1.
Ceramah,
2.
Diskusi
3.
Tanya jawab
F. WAKTU DAN TEMPAT PENYULUHAN
1.
Hari/Tanggal : Sabtu,
16 Februari 2013
2.
Waktu :
19.00 WIB
3.
Tempat :
Balai Pertemuan
G. PENGORGANISASIAN
1.
Penanggung jawab program : M. David Nugroho :
2.
Sekretaris :
Ahmad Rosyid
3.
Bendahara :
Isna Mustati’ah
4.
Sie perlengkapan : I Kadek Pasek Mahendra
5.
Fasilitator :
Ismail Marzuki Hs
6.
Penyaji :
Ni Komang Dina Agatha
M. David Nugroho
Iron Slamet Widodo
Septi Mulyasari
Wiwik Nur Widyawati
Dwi Kumalasar
H. SUSUNAN ACARA
NO
|
ACARA
|
WAKTU
|
PENANGGUNG
JAWAB
|
1
|
Pembukaan
|
19.30-19.45
|
Ahmad Rosyid
|
2
|
Acara inti :
·
Penyampaian materi sex education
·
Tanya jawab
|
19.45-21.00
|
Ni Komang Dina
Agatha
|
3
|
Penutup dan
evaluasi
|
21.00 – 21.15
Wib
|
Ahmad Rosyid
|
I. KRITERIA EVALUASI
1.
Evaluasi struktur
·
Pre planning sudah siap beserta materi untuk
peserta
·
Tempat dan peralatan sudah siap
·
Leflet sudah siap
2.
Evaluasi proses
·
Acara penyuluhan berjalan lancar
·
75 % undangan hadir
·
100 % peserta yang hadir dapat mengikuti
kegiatan dari awal sampai akhir
·
peserta aktif mendengarkan dan bertanya
·
diskusi dan tanya jawab berjalan lancar
3.
Evaluasi hasil
Peserta dapat :
·
Menjelaskan pengertian & jenis sex education
·
Mampu memahami pentingnya pengetahuan tentang
sex education
·
Mampu menjelaskan kembali tentang sex education
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Pendidikan Kesehatan
Remaja
Sub Pokok
Bahasan : Sex Education
Waktu : 19.00 WIB
Tempat : TPQ
Gogodalem Timur
A. TUJUAN
- Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang sex education semua remaja
desa Gogodalem dapat memahami tentang masalah sex education pada remaja.
- Tujuan khusus
Setelah selesai mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan di wilayah desa
Gogodalem diharapkan remaja mampu :
1.
Menjelaskan pengertian & jenis sex education
2.
Mampu memahami pentingnya pengetahuan tentang sex
education
3.
Mampu menjelaskan kembali tentang sex education
B. METODE PELAKSANAAN
1.
Ceramah
2.
Trenya Jawab dan Diskusi
3.
Kegiatan penyuluhan
C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
No
|
Tahapan
|
Waktu
|
Kegiatan
|
Media
|
1
2
3.
|
Pembukaan
Pelaksanaan
Penutup
|
10 menit
20 menit
10 menit
|
Perkenalan
Penyampaian materi
Kesehatan tentang seks education
Penyampaian materi
Memberikan kesempatan kepada remaja untuk
menanyakan materi yang dijelaskan
Mengklarifikasi kembali materi
|
Leaflet
Power point
|
D. METODE
Metode
yang digunakan adalah ceramah diikuti dengan diskusi tanya jawab seputar materi
E. EVALUASI
1.
Standar persiapan
Persiapan
alat LCD, pengeras suara dan laptop. Materi disiapkan oleh Pokja remaja
2. Standar Proses
Proses penyuluhan dilaksanakan dengan
ceramah terlebih dahulu, Komunikasi dua arah dilanjutkan dengan diskusi tanya
jawab. Remaja diminta memberikan tanggapan tentang materi yang telah diberikan.
3.
Standar Hasil
Remaja merespon terhadap materi yang telah
diberikan. Remaja mengerti tentang perilaku seks yang sehat, dan remaja
mempunyai komitmen untuk tidak melakukan hubungan seks pranikah.
F. DAFTAR PUSTAKA
Sahaja, Lentera. Panduan Konseling Seksualitas Remaja, PKBI. Yogyakarta, 2000
Lampiran
DEFINISI REMAJA
Remaja adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan
seseorang yang berada diantara masa anak-anak dan masa remaja. Orgnisasi
kesehatan sedunia (WHO) menetapkan bahwa batasan usia remaja adalah 10-24
tahun. Pada rentan usia ini seseorang mengalami perubahan baik fisik maupun
psikis. Tanda bahwa seseorang telah memasuki usia remaja adalah menrche (
menstruasi yang pertama) untuk perempuan dan pollutio (mimpi basah pertama)
untuk laki-laki. Sedangkan perubahan psikis yang terjadi adalah perubahan cara
berfikir, emosi, kepribadian, dan nilai-nilai (moral, sosial, dll) Perubahan
pada saat remaja ini sering disebut sebagai masa pubertas.
Pubertas terjadi karena tubuh mulai memproduksi hormon-hormon
reproduksi sehingga organ-organ reproduksi mulai berfungsi. Hormon-hormon ini
juga berperan dalam perubahan fisik dan psikis remaja. Pada perempuan perubahan
fisik ditandai dengan tumbuhnya payudara, suara menjadi lembut, tumbuh rambut
di ketiak dan kemaluan, bentuk tubuh menjadi berlekuk, dan kulit menjadi lebih
halus.perubahna psikis yang terjadi misalnya ingin lebih diperhatikan perasaan
menjadi lebih sensitif, dan mulai tertarik secara seksual pada lawan jenis.
Pada laik-laki perubahan fisik ditandai dengan tumbuhnya jakun
suara membesar, tumbuh rambut di ketiak dan kemaluan otot menguat, serta tumbuh
kumis dan jenggot perubahan secara psikis ditandai antara lain oleh keinginan
untuk lebih mandiri diakui kedewasaannya, ingin tahu dan mencoba segala hal dan
tertarik secara seksual pada lawan jenis.
A. SEKS DAN SEKSUALITAS
Seks mempunyai arti jenis kelamin sesuatu yang dapat dilihat dan
ditunjuk. Jenis kelamin ini memberi kita pengertian tentang suatu sifat atau
ciri yang membedakan laki-laki dan perempuan secara biologis. Sedangkan
seksualitas menyangkut dimensi biologis, psikologis, sosial dan kultural.
Dilihat dari
dimensi biologis seksualitas berkaitan dengan organ reproduksi termasuk
bagaimana menjaga kesehatan organ reproduksi menggunakannya secara bertanggung
jawab sebagai alat untuk memperbanyak keturunan dan dalam mengekspresikan
dorongan seksual. Dari dimensi psikologis seksualitas berhubungan erat dengan
identitas peran, perasaan seksualitas sendiri dan bagaimana menjalankan fungsi
sebagai mahkluk seksual. Dimensi sosial
berkaitan dengan bagaimana seksualitas muncul dalam relasi.
Antar manusia bagaimana lingkungan berpengaruh dalam pembentukan
pandangan mengenai seksualitas dan pilihan perilaku seks. Sedangkan dimensi
kultural menunjukkan bagaimana perilaku seks menjadi bagian dari budaya yang
ada di masyarakat.
Perilaku seks adalah segala bentuk aktivitas yang muncul berkaitan
dengan dorongan seks, dengan atau tanpa melibatkan orang lain (pasangan)
berpegangan tangan berpelukan, berciuman, saling mengesekkan alat kelamin
(petting) higga berhubungan sek merupakan perilaku seks dengan melibatkan
pasangan perilaku seks yang muncul tanpa melibatkan pasangan adalah
masturbasi/onani.
B. RESIKO HUBUNGAN SEKS
PADA REMAJA
Secara fisik, remaja yang melakukan hubungan seks dapat hamil dan
terkena penyakit menular seksual (PMS) termasuk HIV/AIDS
Secara psikologis remaja merasa bersalah atau berdosa trauma,
sulit melepaskan diri dari pasangan karena merasa kehilangan keperawanan,
kehilangan dukungan sosial dari keluarga, teman, dan lingkungan
Jika kemudian si remaja hamil dan dia tidak siap menanggung akibat
kehamilan tidak diinginkan tersebut seperti dikeluarkan dari sekolah terpaksa
menikah mendapat cap buruk dari masyarakat atau menjadi orang tua tunggal sebagian
besar remaja memilih untuk tidak melanjutkan kehamilannya (aborsi) aborsi pada
remaja inilah yang sampai saat ini menjadi penyebab utama tingginya angka
kematian ibu.
C. MENGAPA BANYAK PERSOALAN
SEKSUALITAS MUNCUL DI USIA REMAJA
persoalan seksualitas muncul karena pembicaraan seksualitas masih
dianggap tabu. Sehingga informasi seksualitas yang lengkap dan benar menjadi
sangat terbatas untuk remaja. Remaja tidak tahu akibat dari pilihan dan
perilaku seksnya. Mereka juga tidak tahu harus bertanya kepada siapa di saat
mengalami masalah seputar seksualitas.
Tidak adanya dukungan kebijakan yang mempertimbangkan kepentingan,
kebutuhan, dan partisipasi remaja juga menjadi salah satu penyebab banyaknya
persoalan seksualitas dikalangan remaja. Belum lagi dengan berbagai penilaian
negatif masyarakat terhadap keberadaan mereka.
D. BAGAIMANA MEMBANTU
MEREKA
Untuk membantu
remaja menyelesaikan masalahnya secara bertanggung jawab diperlukan
keberpihakan terhadap remaja yang muncul dalam bentuk pemhaman. Empati, dan dukungan
kepada remaja. Sebagai individu yang sedang mengalami berbagai perubahan alami
remaja membutuhkan seseorang yang mampu menerima memahami, mengerti, dan
mendukung dirinya sehingga mereka dapat terhindar dari berbagai perilaku
negatif yang merugikan dirinya sendiri, keluarga maupun lingkungannya.
Selama ini,
jika kita berbicara mengenai seks, maka yang terbersit dalam benak sebagian
besar orang adalah hubungan seks. Padahal, seks itu artinya jenis kelamin yang
membedakan pria dan wanita secara biologis.
Orang pasti
akan menganggap tabu jika membicarakan tentang seks, dianggapnya sex
education akan mendorong
remaja untuk berhubungan seks. Sebagian besar masyarakat masih berpandangan
stereotype dengan pendidikan
seks (sex education) seolah sebagai suatu hal yang vulgar.
Pendidikan
seks (sex education) adalah suatu informasi mengenai persoalan
seksualitas manusia yang jelas dan benar. Informasi itu meliputi proses
terjadinya pembuahan, kehamilan sampai kelahiran, tingkah laku seksual,
hubungan seksual, dan aspek-aspek
kesehatan, kejiwaan dan kemasyarakatan.
Pendapat lain mengatakan bahwa Pendidikan
Seks (sex education) adalah suatu
pengetahuan yang kita ajarkan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan
jenis kelamin. Ini mencakup mulai dari pertumbuhan jenis kelamin (Laki-laki
atau wanita). Bagaimana fungsi kelamin sebagai alat
reproduksi. Bagaimana perkembangan alat kelamin itu pada wanita dan pada
laki-laki. Tentang menstruasi, mimpi basah dan sebagainya, sampai kepada
timbulnya birahi karena adanya perubahan pada hormon-hormon. Termasuk nantinya
masalah perkawinan, kehamilan dan sebagainya.
Pendidikan seks atau pendidikan mengenai kesehatan reproduksi atau yang
lebih trend-nya “sex
education” sudah seharusnya diberikan kepada anak-anak yang sudah beranjak dewasa
atau remaja, baik melalui pendidikan formal maupun informal. Ini penting untuk
mencegah biasnya sex education maupun pengetahuan tentang kesehatan reproduksi di kalangan
remaja.
Ada beberapa hal mengenai Pentingnya
Pendidikan Seks bagi Remaja, diantaranya yaitu:
• Untuk mengetahui informasi
seksual bagi remaja
• Memiliki kesadaran akan
pentingnya memahami masalah seksualitas
• Memiliki kesadaran akan
fungsi-fungsi seksualnya
• Memahami masalah-masalah
seksualitas remaja
• Memahami faktor-faktor yang
menyebabkan timbulnya masalah-masalah seksualitas
Selain itu ada dua faktor mengapa pendidikan
seks (sex education) sangat penting bagi remaja. Faktor pertama adalah di mana anak-anak
tumbuh menjadi remaja, mereka belum paham dengan sex education, sebab orang tua
masih menganggap bahwa membicarakan mengenai seks adahal hal yang tabu.
Sehingga dari ketidak fahaman tersebut para remaja merasa tidak bertanggung
jawab dengan seks atau kesehatan anatomi reproduksinya.
Faktor kedua, dari ketidakfahaman remaja
tentang seks dan kesehatan anatomi reproduksi mereka, di lingkungan sosial
masyarakat, hal ini ditawarkan hanya sebatas komoditi, seperti media-media yang
menyajikan hal-hal yang bersifat pornografi, antara lain, VCD, majalah,
internet, bahkan tayangan televisi pun saat ini sudah mengarah kepada hal yang
seperti itu. Dampak dari ketidakfahaman remaja tentang sex education ini,
banyak hal-hal negatif terjadi, seperti tingginya hubungan seks di luar nikah,
kehamilan yang tidak diinginkan, penularan
virus HIV dan sebagainya.
Ada beberapa pendapat yang bilang, ”sex education” memang pantas dimasukkan
dalam kurikulum di sekolah menengah, apalagi siswa pada ini adalah masa
pubertas. Pendidikan
Seks ”Sex
education” sangat perlu sekali untuk mengantisipasi, mengetahui atau
mencegah kegiatan seks bebas dan mampu menghindari dampak-dampak negatif
lainnya.
Mungkin kita baru menyadari betapa pentingnya
pendidikan seks karena banyak kasus pergaulan bebas muncul di kalangan
remaja dewasa ini. Kalau kita berbicara tentang pergaulan bebas, hal ini sebenarnya
sudah muncul dari dulu, hanya saja sekarang ini terlihat semakin parah.
Pergaulan bebas remaja ini bisa juga karena dipicu dengan semakin canggihnya
kemajuan teknologi, juga sekaligus dari faktor perekonomian global. Namun hanya
menyalahkan itu semua juga bukanlah hal yang tepat. Yang terpenting adalah
bagaimana kita mampu memberikan pendidikan
seks (sex education) kepada generasi muda.
TOKO MENJUAL OBAT KUAT, OBAT PEMBESAR PENIS, OBAT PERANGSANG WANITA
BalasHapusJual Obat Pembesar Penis Vimax Asli Herbal
Vimax Canada Asli Obat Pembesar Penis
ALAT BANTU SEKS PRIA DEWASA
OBAT PERANGSANG WANITA PALING AMPUH
OBAT KUAT SEX PRIA VIAGRA USA
ALAT PEMBESAR PAYUDARA MONTOK DAN SEXY
MAINAN SEX PRIA KESEPIAN BONEKA FULL BODY
OBAT PENYUBUR SPERMA, MENAMBAH AIR MANI
OBAT PELANGSING BADAN PALING AMPUH
ALAT BANTU SEX WANITA PENIS IKAT PINGGANG
OBAT PEMBESAR PENIS KLG HERBAL
OBAT KUAT PRIA PERKASA V9 HERBAL
OBAT PEMBESAR PANTAT BUTOK CREAM
OBAT PERAPET VAGINA KEMBALI PERAWAN
OBAT PENGGEMUK BADAN KIANPIL GINGSENG
OBAT KUAT LELAKI BIKIN KUAT SEX
OBAT PENGHILANG TATTO PERMANEN
OBAT PERANGSANG WANITA KURANG GAIRAH
OBAT KUAT LELAKI PERKASA
ALAT BANTU SEKS BUAT WANITA KESEPIAN
OBAT HERNIA DAN CELANA HERNIA
RAJANYA OBAT KUAT HERBAL LAVITRA
Daftar Kumpulan Situs Download Video Bokep Terbaru 2015