SATUAN ACARA
PENYULUHAN (SAP) PRE EKLAMPSIA
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Topik
Penyuluhan : PRE
EKLAMPSIA
Pokok
Bahasan : Pencegahan
dan Penatalaksanaan
PreEklampsia
pada Ibu Hamil
Sasaran : Warga
Ibu hamil di Kelurahan Ngudi Waras
Tempat : Balai
Desa Kelurahan Ngudi Waras
Tanggal : 08
Februari 2013
Waktu : Pukul
16.00 WIB
Penyuluh : M.
David Nugroho (Mahasiswa Keperawatan Ngudi Waluyo)
A. Tujuan Instruksional Umum
(TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan tentang Tanda Ganguan
KehamilanPada Trimester III diharapkan peserta dapat memahami dan mampu
mencegah terjadinya gangguan kehamilan terutama pada trimester ke III.
B. Tujuan
Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penyuluhan peserta mampu :
1. Peserta
dapat menjelaskan tentang apa itu Preeklampsia dan klasifikasinya.
2. Peserta
dapat menyebutkan faktor penyebab terjadinya Preeklampsia.
3. Peserta
mampu mengidentifikasi tanda dan gejala-gejala awal dari Preeklampsia.
4. Peserta
dapat menjelaskan proses terjadinya Preeklampsia.
5. Peserta
mampu menyebutkan faktor resiko terjadinya Pre eklampsia.
6. Peserta
mampu menyebutkan pengaruh/komplikasi akibat dari Preeklampsia.
7. Peserta
dapat menjelaskan pencegahan awal yang bisa dilakukan sampai penanganan dari
Preeklampsia.
C. Metode
Penyuluhan
dilakukan dengan cara :
1. Ceramah
2. Tanya
jawab
3. Diskusi
Penyuluh
menjelaskan tentang materi yang dibawakan dan memberikan kesempatan bertanya
pada peserta dan mendiskusikannya.
D. Media
Media yang
digunakan dalam penyuluhan antara lain :
1. LCD
2. Laptop
3. Pengeras
suara
4. Leaflet
E. Materi
Penyuluhan
1. Pengertian dan
klasifikasi Pre Eklampsia.
2. Penyebab terjadinya
Pre Eklampsia.
3. Tanda
dan Gejala Pre Eklampsia.
4. Proses
Terjadinya Pre Eklampsia.
5. Akibat
lanjut/komplikasi yang terjadi bila tidak ditangani.
6. Upaya
Pencegahan dan Penanggulangan terhadap Pre Eklampsia.
F. Kegiatan Belajar
Mengajar
Ø Pelaksana (
mahasiswa )
1. Pembukaan
a. Menyiapkan
diri
b. Mengucapkan
salam pembuka
c. Menyampaikan
tujuan
2. Penyampaian
materi
a. Menjelaskan
Pengertian Pre Eklampsia.
b. Menjelaskan
Penyebab Pre Eklampsia.
c. Menjelaskan
Perjalanan Penyakit Pre Eklampsia.
d. Menjelaskan
Tanda dan Gejala Pre Eklampsia.
e. Menyebutkan
faktor resiko terjadinya Pre Eklampsia.
f. Menjelaskan upaya Pencegahan
dan penanggulangan Pre Eklampsia.
g. Menjelaskan
Akibat lanjut bila tidak ditangani.
3. Memberikan
kesempatan peserta untuk bertanya.
4. Menjawab
pertanyaan yang diajukan peserta.
5. Penutup
a. Menyimpulkan
topic diskusi bersama-sama.
b. Evaluasi
c. Memberikan reinforcement positip terhadap
jawaban yang diberikan oleh sasaran (peserta).
d. Menutup acara dengan mengucapkan salam
penutup.
Ø Sasaran (klien dan keluarga)
1. Menyiapkan diri tempat dan waktu.
2. Menjawab salam pembuka.
3. Mendengarkan
materi yang disampaikan.
4. Mengajukan
pertanyaan.
5. Menjawab
pertanyaan (evaluasi/post test) dengan baik dan benar.
6. Menjawab
salam penutup.
G. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi
stuktur
Alat – alat
penyuluhan berupa leaflet tentang Typoid tersedia sebelum dilakukan penyuluhan
dan peserta hadir mengikuti penyuluhan
2. Evaluasi
proses
Waktu
penyuluhan dimulai pukul 16.00 WIB dan berakhir pukul 16.40 WIB, klien
mendengarkan dan menyampaikan pertanyaan tentang Pre Eklampsia.
3. Evaluasi
hasil
Setelah
dilakukan tindakan penyuluhan kesehatan, peserta dapat mencapai kriteria tujuan
khusus dari penyuluhan ini.
MATERI PENYULUHAN
PRE EKLAMPSIA
A. Apa itu Pre Eklampsia ?
Pre eklampsia adalah kumpulan gejala yang timbul pada
ibu hamil, bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias : hipertensi,
proteinuri, dan edema, tetapi tidak menjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler
atau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah
kehamilan berumur 28 minggu atau lebih.
Pre
Eklampsia Dibagi dalam 2 golongan :
1. Pre Eklampsia ringan, bila
keadaan sebagai berikut :
a. Tekanan
darah 140/90 mmHg atau lebih, atau kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebih, atau
kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih.
b. Edema
umum, kaki, jari tangan dan muka, atau kenaikan berat badan 1 kg atau lebih
perminggu.
c. Proteinuria
kwantitatif 0,3 gr atau lebih perliter, kwalitatif 1+ atau 2+ pada urin kateter
atau midstream untuk pemeriksaan laboratorium.
2. Pre Eklampsia berat, bila
keadaan sebagai berikut :
a. Tekanan
darah 160/110 mmHg atau lebih.
b. Proteinuria
5 gr atau lebih perliter.
c. Oliguria,
jumlah urin kurang dari 500 cc per 24 jam.
d. Adanya
gangguan serebral, gangguan visus dan rasa nyeri di epigastrium.
e. Ada
edema paru dan sianosis.
B. Apa penyebab terjadinya Pre Eklampsia ?
Pre Eklampsia dulu dikenal sebagai Toksemia, karna
diperkirakan adanya racun di dalam darah ibu hamil. Meski teori ini sudah
dibantah, tetapi penyebab pre-eklamsia hingga kini belum diketahui. Penyebab
lain yang diperkirakan terjadi, adalah :
1.Kelainan
aliran darah menuju rahim.
2.Kerusakan
pembuluh darah.
3.Masalah
dengan sistim ketahanan tubuh.
4.Diet atau
konsumsi makanan yang salah.
C. Apa saja tanda dan gejala terjadinya
Pre Eklampsia ?
Biasanya tanda-tanda pre eklampsia timbul dalam urutan
: pertambahan berat badan yang berlebihan, diikuti edema, hipertensi, dan
akhirnya proteinuria. Pada pre eklampsia ringan tidak ditemukan gejala – gejala
subyektif. Pada pre eklampsia berat didapatkan gejala sebagai berikut :
1. sakit
kepala di daerah prontal.
2. diplopia,
penglihatan kabur, dan lebih sensitif pada cahaya silau.
3. nyeri
di daerah epigastrium.
4. mual
atau muntah.
Gejala –
gejala ini sering ditemukan pada pre eklampsia yang meningkat dan merupakan
petunjuk bahwa eklampsia akan timbul.
D. Bagaimana proses terjadinya Pre Eklampsia ?
Pada pre
eklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan air.
Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola glomerulus. Pada beberapa
kasus, lumen arteriola sedemikian sempitnya sehingga hanya dapat dilakui oleh
satu sel darah merah. Jadi jika semua arteriola dalam tubuh mengalami spasme,
maka tenanan darah akan naik sebagai usaha untuk mengatasi tekanan perifer agar
oksigenasi jaringan dapat dicukupi. Sedangkan kenaikan berat badan dan edema
yang disebabkan oleh penimbunan air yang berlebihan dalam ruangan interstitial
belum diketahui sebabnya, mungkin karena retensi air dan garam. Proteinuria
dapat disebabkan oleh spasme arteriola sehingga terjadi perubahan pada
glomerulus (Sinopsis Obstetri, Jilid I, Halaman 199).
Perubahan
pada organ-organ :
1.
Perubahan pada otak
Pada
pre-eklampsia aliran darah dan pemakaian oksigen tetap dalam batas-batas
normal. Pada eklampsia, resistensi pembuluh darah meninggi, ini terjadi pula
pada pembuluh darah otak. Edema terjadi pada otak yang dapat menimbulkan
kelainan serebral dan kelainan pada visus. Bahkan pada keadaan lanjut dapat
terjadi perdarahan.
2.
Perubahan pada janin dan rahim
Aliran darah
menurun ke plasenta menyebabkan gangguan plasenta, sehingga terjadi gangguan
pertumbuhan janin dan karena kekurangan oksigen terjadi gawat janin. Pada
pre-eklampsia dan eklampsi sering terjadi bahwa tonus rahim dan kepekaan
terhadap rangsangan meningkat maka terjadilah partus prematurus.
3.
Perubahan pada ginjal
Filtrasi
glomerulus berkurang oleh karena aliran ke ginjal kurang. Hal ini menyebabkan
filfrasi natrium melalui glomerulus menurun, sebagai akibatnya terjadilah
retensi garam dan air. Filtrasi glomerulus dapat turun sampai 50% dari normal
sehingga pada keadaan lanjut dapat terjadi oliguria dan anuria.
4.
Perubahan pada paru-paru
Kematian
wanita pada pre-eklampsi dan eklampsi biasanya disebabkan oleh edema paru. Ini
disebabkan oleh adanya dekompensasi kordis. Bisa pula karena terjadinya aspires
pnemonia. Kadang-kadang ditemukan abses paru.
5.
Perubahan pada mata
Dapat
ditemukan adanya edema retina spasmus pembuluh darah. Bila ini dijumpai adalah
sebagai tanda pre-eklampsi berat. Pada eklampsi dapat terjadi ablasio retinae,
disebabkan edema intra-okuler dan hal ini adalah penderita berat yang merupakan
salah satu indikasi untuk terminasi kehamilan. Suatu gejala lain yang dapat
menunjukkan arah atau tanda dari pre-eklampsi berat akan terjadi eklampsi
adalah adanya: skotoma, diplopia, dan ambliopia. Hal ini disebabkan perubahan
peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks serebri atau dalam retina.
6.
Perubahan pada keseimbangan air dan elektrolit
Pada pre-eklampsi ringan biasanya
tidak dijumpai perubahan nyata pada metabolisme air, elektrolit, kristaloid dan
protein serum. Dan tidak terjadi ketidakseimbangan elektrolit. Gula darah,
bikarbonas natrikus dan pH normal. Pada pre-eklampsi berat dan pada eklampsi :
kadar gula darah naik sementara asam laktat dan asam organik lainnya naik
sehingga cadangan alkali akan turun. Keadaan ini biasanya disebabkan oleh
kejang-kejang. Setelah konvulsi selesai zat-zat organik dioksidasi sehingga
natrium dilepas lalu bereaksi dengan karbonik sehingga terbentuk bikarbonas
natrikus. Dengan begitu cadangan alkali dapat kembali pulih normal.
E. Apa saja faktor resiko terjadinya Pre
Eklampsia ?
Preeklampsia umumnya terjadi pada kehamilan yang
pertama kali, kehamilan di usia remaja dan kehamilan pada wanita diatas 40
tahun. Faktor resiko yang lain adalah :
1. Riwayat tekanan darah tinggi yang khronis
sebelum kehamilan.
2.
Riwayat mengalami preeklampsia sebelumnya.
3.
Riwayat preeklampsia pada ibu atau saudara perempuan.
4.
Kegemukan/obesitas.
5.
Mengandung lebih dari satu orang bayi.
6.
Riwayat kencing manis, kelainan ginjal, lupus atau
rematoid arthritis.
F. Apa akibat lanjut/komplikasi yang
terjadi bila Pre Eklampsia tidak segera ditangani ?
1. Berkurangnya
aliran darah menuju plasenta.
Preeklamsia
akan mempengaruhi pembuluh arteri yang membawa darah menuju plasenta. Jika
plasenta tidak mendapat cukup darah, maka janin akan mengalami kekurangan
oksigen dan nutrisi sehingga pertumbuhan janin melambat atau lahir dengan berat
kurang.
2. preeklampsia
juga dapat menyebabkan terjadinya kelahiran prematur dan komplikasi lanjutan
dari kelahiran prematur yaitu keterlambatan belajar, epilepsi, sereberal palsy,
dan masalah pada pendengaran dan penglihatan.
3. Lepasnya
plasenta.
Preeklamsia meningkatkan
risiko lepasnya plasenta dari dinding rahim sebelum lahir, sehingga terjadi
pendarahan dan dapat mengancam bayi maupun ibunya.
4. Sindrom
HELLP
HELLP adalah
singkatan dari Hemolysis (perusakan sel darah merah), Elevated liver enzym dan
low platelet count (meningkatnya kadar enzim dalam hati dan rendahnya jumlah
sel darah dalam keseluruhan darah). Gejalanya, pening dan muntah, sakit kepala
serta nyeri perut atas.
5. Eklampsia
Jika
preklamsia tidak terkontrol, maka akan terjadi eklamsia. Eklamsia dapat
mengakibatkan kerusakan permanen organ tubuh ibu, seperti otak, hati atau
ginjal. Eklamsia berat menyebabkan ibu mengalami koma, kerusakan otak bahkan
berujung pada kematian janin maupun ibunya.
G. Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk
pencegahan dan penanggulangan Pre Eklampsia ?
Ø PENCEGAHAN
1. Diet yang tepat
dan sesuai.
Karena
penyebab pastinya belum diketahui, maka pencegahan utama yang baik adalah
meminta ibu hamil untuk mengurangi konsumsi garam, meski dianggap tidak efektif
menurunkan risiko preeklamsia. Diet yang dianjurkan cukup protein, rendah
karbohidraat, lemak dan garam.
2. Periksalah
kehamilan secara teratur, untuk mengetahui kondisi ibu dan janin. Preklamsia
yang terdiagnosa lebih awal, akan memudahkan dokter menyarankan terapi yang
tepat untuk ibu dan janinnya.
Sebuah
penelitian di tahun 2006, lebih dari 70 persen wanita yang mengkonsumsi
multivitamin dan menjaga berat tubuh sebelum hamil terbukti risiko terkena
preeklamsianya lebih rendah. Suplemen nutrisi ditengarai mampu menurunkan
risiko terkena preeklamsia, tapi Anda harus sangat selektif. Konsultasikan pada
dokter, sebelum mengkonsumsi suplemen di saat hamil.
3. Perbanyak minum
Sangat
dianjurkan ibu hamil untuk minum dalam jumlah yang banyak tiap hari. Minuman
yang baik adalah air putih, karna air akan mendorong garam ke luar tubuh.
Dengan banyak minum akan membuat lebih sering ke toilet sehingga dapat membawa
kelebihan garam bias terbawa keluar, selain itu juga mengurangi aktivitas.
Minimal minum 2 liter per hari.
Ø PENANGGULANGAN
Satu-satunya
cara yang pling tepat untuk menangulangi Pre Eklampsia pada akhir
kehamilan adalah dengan mempercepat persalinan, tapi pada preeklamsia di awal
kehamilan, yang bisa dilakukan adalah antara lain :
1. Bed rest
Mengulur
waktu kelahiran bayi dengan istirahat total agar tekanan darah turun dan
meningkatkan aliran darah menuju plasenta, agar bayi dapat bertahan. Dianjurkan
untuk berbaring total dan hanya diperbolehkan duduk atau berdiri jika memang
benar-benar diperlukan.Istirahat total berarti berbaring di tempat tidur.
Sebaiknya berbaring ke sisi sebelah kiri untuk meningkatkan aliran darah pada
janin.
2. Pengobatan
sesuai anjuran Dokter
Obat yang
biasa direkomendasikan yaitu pemakaian obat penurun tekanan darah. Pada
preklamsia parah dan sindroma HELLP, obat corticosteroid dapat memperbaiki
fungsi hati dan sel darah. Obat ini juga dapat membantu paru-paru bayi tumbuh
bila harus terjadi kelahiran prematur.
3. Melahirkan
Ini adalah
cara terakhir mengatasi preeklamsia. Pada preklamsia akut/parah, dokter akan
menganjurkan kelahiran prematur untuk mencegah yang terburuk. Kelahiran ini
juga diperlukan kondisi minimal, seperti kesiapan tubuh ibu dan kondisi janin.