Sabtu, 26 Oktober 2013

Keputihan?


PUTIH?


Masalah keputihan pada wanita termasuk masalah kesehatan klasik yang dialami sebagian besar kaum hawa. Kondisi keputihan pun sangat bervariasi antar satu wanita dengan lainnya; ada yang sangat banyak, ada yang sedikit, ada yang keluar terus menerus, ada yang terputus-putus, ada yang berbau dan gatal, ada yang tidak, dan sebagainya. Perlu diketahui bahwa tidak semua keputihan menandakan adanya penyakit bagi yang mengalaminya, melainkan proses normal tubuh. Lalu, bagaimana membedakan keputihan yang normal dengan yang abnormal?
Ciri Keputihan Normal
Pada sebagian wanita, pengaruh hormon kewanitaan menyebabkan produksi lendir oleh kelenjar sekitar vagina dan leher rahim meningkat, menimbulkan apa yang tampak sebagai ‘keputihan’. Bedanya, lendir tersebut cenderung lebih bening, kekuningan, keruh kekuningan, hingga putih menyerupai warna susu, dengan konsistensi bervariasi, dari agak cair hingga kental, bahkan dapat menyerupai gel. Lendir tersebut memiliki fungsi penting dalam menjaga kesehatan reproduksi wanita, dengan cara mendorong keluar sel-sel mati dan bakteri sehingga bagian dalam organ reproduksi menjadi lebih bersih dan terhindar dari infeksi.
Pada sebagian wanita, pengaruh hormon kewanitaan menyebabkan produksi lendir oleh kelenjar sekitar vagina dan leher rahim meningkat, menimbulkan apa yang tampak sebagai ‘keputihan’
Lendir yang normal tersebut tidak berbau – kecuali pada saat hamil atau pada wanita dengan kebersihan diri yang buruk-, tidak disertai rasa gatal maupun perih, dan biasanya keluar disaat produksi hormon meningkat, seperti setelah haid dan menjelang ovulasi, menyusui, juga saat stres, baik akibat tekanan fisik maupun emosional.
Bagaimana yang Tidak Normal?                                       
Adapun keputihan yang tidak normal (abnormal), dapat disebabkan oleh berbagai macam penyebab, seperti infeksi bakteri, infeksi jamur, infeksi protozoa,penyakit inflamasi dalam panggul (pelvic inflammatory disease/PID), peradangan pada vagina, penipisan dinding vagina seperti pada saat menopause, penyakit menular seksual seperti infeksi gonorrhea dan klamidia, penggunaan antibiotik atau steroid dalam jangka waktu lama, akibat penyakit sistemik seperti diabetes, atau merupakan tanda dari kanker seputar organ kewanitaan, seperti kanker leher rahim. Keputihan yang tidak normal biasanya dapat dilihat dari beberapa karakteristiknya, seperti:
Warnanya
Keputihan abnormal cenderung berwarna, seperti putih susu, putih keabu-abuan, kecoklatan hingga kehijauan, kuning, atau bahkan bercampur dengan darah.
Baunya
Beberapa jenis keputihan tidak normal menimbulkan bau yang khas dan tidak sedap, seperti pada keputihan akibat bakteri yang cenderung berbau amis, atau keputihan akibat protozoa yang menimbulkan bau yang busuk.
Konsistensinya
Keputihan yang tidak normal terkadang memiliki konsistensi khas, seperti berbusa, atau cenderung padat dan menempel di dinding vagina, seperti pada keputihan akibat infeksi jamur.
Keluhan yang menyertainya
Keputihan yang tidak normal hampir 100% selalu diikuti oleh keluhan lainnya, seperti rasa gatal, perih, nyeri, tidak nyaman, rasa terbakar, atau bercampur darah. Keluhan dapat dirasakan terus menerus, atau sesekali. Apabila yang dikeluhkan adalah keputihan yang keluar terus menerus meskipun sudah diobati dengan terapi yang sesuai, maka perlu dipikirkan penyebabnya adalah diabetes mellitus yang belum terdeteksi.
Bagaimana Pengobatan Keputihan?
Keputihan yang masih dalam batas normal, tidak memerlukan terapi apapun. Untuk mengurangi rasa risih akibat kelembabannya, dapat diatasi dengan mengganti pakaian dalam lebih sering, khususnya di waktu-waktu produksi lendir meningkat. Sedangkan keputihan yang abnormal, maka diobati berdasarkan penyebabnya. Beberapa jenis terapi bagi keputihan yang biasa digunakan adalah:
Untuk mengurangi rasa risih akibat kelembabannya, dapat diatasi dengan mengganti pakaian dalam lebih sering, khususnya di waktu-waktu produksi lendir meningkat
Antijamur
Salah satu penyebab keputihan yang tersering adalah jamur, seperti jenis jamur kandida. Maka pengobatannya adalah dengan menggunakan obat antijamur seperti ketokonazole, mikonazole, dan itrakonazole.
Antibiotik
Antibiotik dapat digunakan untuk keputihan yang disebabkan oleh bakteri maupun protozoa. Diantara jenis antibiotik yang dapat digunakan untuk mengatasi keputihan adalah metronidazole, klindamisin, maupun doksisiklin.
Yang perlu diperhatikan dalam pengobatan keputihan adalah hendaknya pengobatan dilakukan setelah menjalani pemeriksaan dan diagnosis dari dokter, sehingga pilihan terapi, cara dan lamanya sesuai dengan kebutuhan. Pengobatan yang tidak sesuai, terlalu sebentar, atau terlalu, berpeluang menyebabkan keputihan menjadi lebih berat atau berlangsung kronis.

Tips Mencegah Keputihan
 Untuk mencegah keputihan yang tidak normal, maka terdapat beberapa tips yang dapat dilakukan, diantaranya:

  1.  Rutin  membersihkan vagina dan sekitarnya dengan menggunakan sabun berbahan lembut dan air bersuhu sedang.
  1. Rutin mengganti pakaian dalam, khususnya pada saat produksi lendir meningkat, atau dalam kondisi lingkungan yang lembab. Penggantian sebaiknya dilakukan sebanyak 4-5 kali dalam sehari jika memungkinkan.
  1.  Gunakan pakaian dalam berbahan katun, dan hindari pakaian dalam yang ketat.
  1.  Menghindari membersihkan vagina dengan sabun wangi, produk pembasuh vagina -khususnya yang dilengkapi dengan parfum atau bahan- bahan kimia lainnya yang dapat menyebabkan vagina menjadi kering, mudah mengalami iritasi, dan lebih mudah terinfeksi. Termasuk juga spray vagina dan mandi busa (bubble bath).
  1.  Setelah buang air, membasuh daerah kewanitaan dari arah depan ke belakang untuk mencegah penyebaran bakteri anus ke arah vulva dan vagina.
  1.  Dalam kondisi haid, mengganti pembalut secara rutin dan teratur, 4-6 jam sekali atau lebih sering.
  1.  Konsumsi diet sehat, mengurangi gula dan makanan manis, dan memperbanyak sayur dan buah




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERAWAT Malaikat Tak Bersayap

apakabar sahabat ikhlasku hari ini, saya belajar dari porfesi yang sangat mulia. PERAWAT   saya tahu diantara dari mereka memilih pro...